Sejarah Masjid Pusdai Bandung – Masjid Pusat Studi dan Dakwah Islam (PUSDAI) adalah pusat pengembangan agama khususnya agama islam yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Pusdai sendiri adalah lembaga dakwah milik pemerintah yang bertujuan menjadi sentral pemrograman, pembinaan, dan pengembangan syiar Islam di Jawa Barat.
Masjid Pusdai sendiri selesai dibangun pada tahun 1998, apa anda sudah lahir di tahun ini? Pembangunan masjid Pusdai menghabiskan dana sekitar 49 Milyar rupiah, bisa dibilang ini biaya yang cukup fantastis. Dalam perjalanan pembangunan masjid ini memiliki sejarah panjang dan cukup berliku. Dengan ide-ide arsitektur yang ada pun cukup menarik untuk dibahas.
Table of Contents
Sejarah Masjid Pusdai Bandung
Pembangunan Masjid Pusdai Bandung diawali dari ide pada saat pemerintahan gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi pada tahun 1977-1978. Namun proses pembangunan masjid ini baru dimulai sejak tahun 1991 dan selesai semua tahap pembangunanya di tahun 1998. Sebelum pembangunan dimulai, beberapa ulama, cendikiawan, pakar agama, maupun pejabat dari berbagai organisasi berkumpul. Maksud dari berkumpul disini adalah untuk mendiskusikan tentang dibutuhkannya sebuah pusat dakwah Islam. Tujuan dibentuknya pusat dakwah adalah sebagai wadah yang bisa menampung segara syiar dan kegiatan islam di Jawa Barat. Hingga akhirnya muncul kesepakatan dari hasil musyawarah tersebut dengan mendirikan Pusat Studi dan Dakwak Islam (Pusdai) yang salah satunya berupa bangunan masjid.
Lokasi Masjid Pusdai
Lokasi masjid Pusdai sangat strategis dan mudah ditemukan karena berletak di tengah kota Bandung, berdekatan dengan gedung sate. Masjid Pusdai menjadi bukti akulturasi budaya yang mampu menghadirkan tempat ibadah khususnya umat islam yang penuh estetika. Masjid yang dirancang khusus oleh guru besar arsitektur ITB (Institut Teknologi Bandung) Slamet Wirasonjaya ini mencerminkan revitalisasi bangunan modern yang tetap mempertahankan unsur lokal.
Perancang Masjid Pusdai
Masjid Pusdai Bandung dibangun oleh Slamet Wirasonjaya dengan arsitektur asli Indonesia dengan atap berbentuk limas yang terdapat di tiap bangunannya. Dan yang unik daripada yang lain adalah pada bagian kubah (atap masjid) yang terbuat dari sebuah kayu. Ornamen lainnya pun terbuat dari kayu sehingga memberi kesan alami dan kuat. Batu marmer juga mendominasi bangunan masjid dengan berbagai pola kaligrafi dan motif lainnya yang ada di bangunan masjid PUSDAI.
Tak hanya itu saja, rancangan ini juga dipadukan dengan berbagai gaya arsitektur masjid islam lainnya di dunia sampai akhirnya pembangunan selesai di tahun 1998. Rutinitas pun dibentuk dengan membuat beberapa kegiatan yang masih bertahan hingga saat ini, seperti kegiatan mengaji, belajar mengajar dan lain sebagainya.
Masjid Populer di Bandung
Masjid pusdai karena termasuk masjid terpopuler di Bandung setelah masjid raya bandung. Dengan lokasi yang mudah ditemukan membuat masjid ini populer. Selain itu disertai bangunan yang megah nan mewah yang sanggup menampung sampai 4000 jamaah.
Dalam kompleks masjid ada beberapa bangunan lain, yakni ada dua buah ruang seminar dengan berbeda ukuran besar dan kecil. Selanjutnya terdapat pula Bale Asri yang biasa digunakan untuk menggelar acara pameran, pertemuan dan lainnya. Bale Asri bisa dikatakan sebagai Gedung Serbaguna yang ada dalam kompleks masjid.
Keunikan Bangunan Masjid Pusdai
Dibangun dengan akulturasi dua budaya, masjid ini tampak sangat memukau dengan memiliki beberapa keunikan yang ada pada bangunanya. Berikut beberapa keunikan yang tampak pada masjid terpopuler di bandung ini.
-
Tidak Berkubah
Rancangan unik pada masjid ini sangat berbeda dengan masjid pada umumnya, yaitu tidak berkubah. Atap masjid berbentuk limas empat tumpang. Bentuk masjid ini mengambil dua kulturasi yaitu gaya bangunan tropis khas sunda dan dipadukan dengan gaya arsitektur Islam. Tidak seperti masjid lainnya, atap pada masjid terbuat dari kayu sehingga unik. Tumpukan limas dibentuk tidak sejajar dengan perbedaan 90 derajat per atap menjadikanya terlihat zig-zag.
-
Bangunan Tampak Megah dan Mewah
Kemegahan dari masjid sangatlah tampak, berdiri diatas lahan seluas 4,5 hektar masjid terpopuler di Bandung ini terdiri dari dua lantai dan memiliki menara yang menjulang tinggi. Kemegahan yang terlihat ini menjadi daya tarik tersendiri ditambah dengan luasnya itu bisa menampung hingga 4000 jamaah sekaligus. Untuk lantai kedua masjid dibuat khusus sebagai mezanin yang dipergunakan untuk ibadah para jamaah wanita.
-
Bangunan Didominasi Kayu dan Marmer
Masjid pusdai bandung menampilkan ornamen-ornamen dan hiasan yang indah seperti masjid pada umumnya. Terdapat hiasan motif etnis dalam kaligrafi dalam bangunan masjid. Sebagian besar ornamen yang ada terbuat dari kayu dan batu marmer. Ornamen yang dibuat dari kayu menimbulkan kesan alami yang begitu kuat. Bahkan ornamen kayu ini juga menghiasi mihrab masjid yang dibuat kurang lebih seluas 30 m.
-
Penerangan alami dari kaca dan juga lampu gantung tradisional
Masjid Pusdai Bandung ini didesain memiliki bidang-bidang kaca di sela-sela tumpukan atap. Bidang-bidang kaca ini berfungsi sebagai pencahayaan pada siang hari. Sementara itu, ada juga lampu gantung bergaya tradisional yang digunakan untuk penerangan pada malam hari. Cahaya lampu gantung ini tampak temaram, tujuannya adalah menghadirkan suasana khusyuk pada jamaah saat beribadah.
Baca artikel lainnya:
Fungsi Berdirinya Masjid PUSDAI
Fungsi dari Masjid Pusdai Bandung sama dengan bangunan masjid lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Memiliki fungsi sebagai sarana ibadah bagi umat muslim, namun ada fungsi lain di kompleks PUSDAI. Berikut fungsi dari PUSDAI:
- Sebagai sebuah sarana pengemban dan penyebaran Islam serta kebudayaan Islam di Jawa Barat.
- Sebagai pusat penggodokan sumber daya manusia umat Islam yang berdaya cipta dan berdaya pembarharuan yang beriman, bertakwa, serta banyak wawasan ilmu pengetahuan.
Ketahui juga:
Kini komplek Islamic Center atau Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jabar berdiri megah dan menjadi salah satu kebanggaan umat Islam Jawa Barat. Secara fisik, kompleks Pusdai terdiri dari:
Bangunan masjid (Masjid Pusdai) berkapasitas 4.600 orang
Ruang Seminar Besar (Ruang Cendekia C) berkapasitas 100 orang.
Ruang Seminar Kecil (Ruang Cendekia D) berkapasitas 40 orang.
Gedung Bale Asri (Gedung Serba Guna) berkapasitas 2.000 orang untuk acara pertemuan, seminar, resepsi, pameran, dan seagainya
Ruang Pameran Mushaf Sundawi
Ruang Perkantoran
Tempat Wudhu Pria dan Wanita
Perpustakaan dan Lembaga Bahasa
Kantin, Wartel, dan Café
Area Parkir
Ruang Multimedia
Ruang Lumbung Zakat Pusdai
Ruang Galeri Pusdai